Dns
master merupakan server dns yang dapat melakukan read dan write terhadap
konfigurasi dns, disisi inilah konfigurasi dns dibuat. Sedangkan Dns slave
adalah dns yang hanya bisa melakukan read terhadap konfigurasi dns, sehingga ia
tidak bisa merubah konfigurasi dns, dia hanya akan menerima konfigurasi dari
dns master, dns ini juga difungsikan sebgai dns cadangan ketika tiba-tiba dns
master down, biasanya antara dns master dan dns slave diletakan di daerah yang
berbeda karena jika dalam daerah yang sama, ketika ada gangguan kedua dns
tersebut pastikan akan down, dan fungsi cadangan pun tidak akan berguna lagi.
Untuk
konfigurasinya sebenarnya cukup mudah, agar lebih faham, kita asumsikan
menggunakan topologi berikut ini.
Terlihat
bahwa ada 2 server dns yaitu Master dan Slave, dan terhubung dengan client yang
satu jaringan. Diasumsikan ip address telah tersetting, seperti terlihat
berikut ini.
Sekarang kita tinggal mengkonfigurasi master dns
terlebih dahulu. Untuk konfigurasi DNS Master nya seperti dibawah ini.
Sama halnya dengan kofigurasi dns biasa, tetapi ada
beberapa penambahan konfig, yaitu allow-transfer
{192.168.1.2;}; digunakan untuk memberitahukan bahwa dns ini akan
ditransfer ke alamat 192.168.1.2 yaitu alamat DNS Slave Server, kemudian copy
default db.local dan db.127 menjadi sesuai konfig an di named.conf, hasilnya
seperti berikut.
Lalu
config db.master(db.forward) menjadi seperti dibawah ini.
Keterangan:
(www,ftp,mail,dns1,dns2)
adalah sub domain yang saya buat.
(dns1.Master.co.id)
adalah domain pertama saya
(dns2.Master.co.id)
adalah domain kedua saya.
(Master.co.id)
adalah domain utama saya.
Lalu
config db.reverse menjadi seperti berikut.
Keterangan:
(192.168.1.1)
adalah alamat DNS Master
(192.168.1.2)
adalah alamat DNS Slave
Selanjutnya
waktunya kita untuk konfigurasi di Slave DNS Server nya, untuk konfigurasi di
sisi Slave sedikit lebih mudah dari Master karena kita tidak perlu setting
db.forward dan db.reverse karena otomatis Slave akan meminta file tersebut dari
Master, untuk meminta tersebut kita harus setting di file named.conf dengan
menambahkan masters {192.168.1.1;}; disini
menjelaskan bahwa kita meminta file db ke alamat 192.168.1.1 yaitu alamat DNS
Master Server, seperti berikut ini.
Keterangan:
(Master
{192.168.1.1;};) adalah alamat DNS Master Server
(File “/var/cache/bind/master)
adalah tempat penyimpanan file db setelah dikirim dari Master DNS.
Lalu
terakhir tinggal setting file resolv.conf seperti dibawah ini.
Lalu
terakhir restart layanan bind9 seperti berikut.
Terakhir kita uji dengan menggunakan nslookup DNS
Utama seperti berikut.
Terlihat
bahwa kita telah mempunyai 2 DNS yaitu dns1.Master.co.id sebagai dns pertama dan
dns2.Master.co.id sebagai backup jika dns pertama down.
Tidak ada komentar:
Write Comments