subscription

Master Slave DNS Server Debian 9


Dns master merupakan server dns yang dapat melakukan read dan write terhadap konfigurasi dns, disisi inilah konfigurasi dns dibuat. Sedangkan Dns slave adalah dns yang hanya bisa melakukan read terhadap konfigurasi dns, sehingga ia tidak bisa merubah konfigurasi dns, dia hanya akan menerima konfigurasi dari dns master, dns ini juga difungsikan sebgai dns cadangan ketika tiba-tiba dns master down, biasanya antara dns master dan dns slave diletakan di daerah yang berbeda karena jika dalam daerah yang sama, ketika ada gangguan kedua dns tersebut pastikan akan down, dan fungsi cadangan pun tidak akan berguna lagi.
Untuk konfigurasinya sebenarnya cukup mudah, agar lebih faham, kita asumsikan menggunakan topologi berikut ini.
Terlihat bahwa ada 2 server dns yaitu Master dan Slave, dan terhubung dengan client yang satu jaringan. Diasumsikan ip address telah tersetting, seperti terlihat berikut ini.


Sekarang kita tinggal mengkonfigurasi master dns terlebih dahulu. Untuk konfigurasi DNS Master nya seperti dibawah ini.

Sama halnya dengan kofigurasi dns biasa, tetapi ada beberapa penambahan konfig, yaitu allow-transfer {192.168.1.2;}; digunakan untuk memberitahukan bahwa dns ini akan ditransfer ke alamat 192.168.1.2 yaitu alamat DNS Slave Server, kemudian copy default db.local dan db.127 menjadi sesuai konfig an di named.conf, hasilnya seperti berikut.
Lalu config db.master(db.forward) menjadi seperti dibawah ini.



Keterangan:
(www,ftp,mail,dns1,dns2) adalah sub domain yang saya buat.
(dns1.Master.co.id) adalah domain pertama saya
(dns2.Master.co.id) adalah domain kedua saya.
(Master.co.id) adalah domain utama saya.


Lalu config db.reverse menjadi seperti berikut.



Pada settingan file resolv.conf konfig seperti ini.

Keterangan:
(192.168.1.1) adalah alamat DNS Master
(192.168.1.2) adalah alamat DNS Slave
                                
Terakhir lakukan restart layanan bind9, seperti berikut.


Selanjutnya waktunya kita untuk konfigurasi di Slave DNS Server nya, untuk konfigurasi di sisi Slave sedikit lebih mudah dari Master karena kita tidak perlu setting db.forward dan db.reverse karena otomatis Slave akan meminta file tersebut dari Master, untuk meminta tersebut kita harus setting di file named.conf dengan menambahkan masters {192.168.1.1;}; disini menjelaskan bahwa kita meminta file db ke alamat 192.168.1.1 yaitu alamat DNS Master Server, seperti berikut ini.



Keterangan:
(Master {192.168.1.1;};) adalah alamat DNS Master Server
(File “/var/cache/bind/master) adalah tempat penyimpanan file db setelah dikirim dari Master DNS.

Lalu terakhir tinggal setting file resolv.conf seperti dibawah ini.


Lalu terakhir restart layanan bind9 seperti berikut.


Terakhir kita uji dengan menggunakan nslookup DNS Utama seperti berikut.

Terlihat bahwa kita telah mempunyai 2 DNS yaitu dns1.Master.co.id sebagai dns pertama dan dns2.Master.co.id sebagai backup jika dns pertama down.

    Choose :
  • OR
  • To comment
Tidak ada komentar:
Write Comments